Utama

Sejarah Berdirinya Ponpes Miftahul Ulum Jatiurip



Berdirinya Pondok Pesantren Miftahul Ulum Jatiurip pada hari senin tanggal 16 Robiul Awal 1415 H atau 24 Agustus 1994 M, atas dorongan dari KH. Hasan Abd Wafi (salah seorang pengasuh Ponpes Nurul Jadid Paiton), semula ada tiga perempuan dari Desa Kaliacar Kec. Gading Kab. Probolinggo yang kemudian diikuti oleh santri - santri yang lain. Awalnya mereka para santri mendiami rumah pengasuh, kemudian oleh Pengasuh dibuatkan bilik - bilik sementara yang bahan - bahannya terbuat dari kayu dan bambu.
Pondok Pesantren yang beralamat di jalan Simpang Tiga Dusun Kuripan Desa Jatiurip Kecamatan Krejengan Kabupaten Probolinggo - Jawa Timur ini, waktu itu hanya ada satu musholla permanen 8x8 yang sekaligus di fungsikan sebagai tempat kegiatan belajar mengajar satu-satunya di samping tempat sholat berjemaah . Pada thn 1995 akhir , ada seorang donatur dari jakarta bernama : Hj AMIRSYAH memberikan bantuan finansial yang cukup untuk bangunan sekolah yang terdiri dari 2 lantai 4 lokal . Masing-masing berukuran 7x7m .Yang akhirnya tempat kegiatan belajar mengajar yang waktu itu masih diniyah . Mengingat santri terus berkembang akhirnya di bangunlah 3 lokal sekolah pada tahun 2001 sebagai jawaban atas terus bertambahnya , pada tahun 2003 karna saran & masukan dari wali santri di bukalah SMP terbuka . Mengingat dirasakan SMP terbuka kurang memadai maka tahun 2006 di bukalah SMP slam sekaligus SMA islam Miftahul Ulum. Tanpa mengurangi sedikitpun berjalannya Madrasah Diniyah yang terus eksis dan sejak berdirinya pesantren ini sampai sekarang.
Seperti pondok pesantren pada umumnya, Pesantren Miftahul Ulum terus mempertahankan jati dirinya dengan kegiatan - kegiatan keagamaan seperti : Sholat berjamaah lima waktu yang dilanjutkan dengan pembacaan wirid secara bersama - sama dan kajian kitab-kitab klasik yang dilaksanakan setiap selesai sholat isya' dan subuh di musholla yang ada dilingkungan pesantren.
Pesantren ini pernah beberapa kali dikunjungi oleh ulama' dari makkah, antara lain : pada tahun 1995 Syeh Mohammad Boyan, tahun 2003 dan 2008 serta 2009 dikunjungi oleh Syeh Mohammad Bin Ismail Al Yamani, disamping itu sering juga dihadiri oleh Habaib dan Ulama' Lokal maupun Regional.